Alur Cerita FILM The Stoning Soraya M.
Alurkita.com - Cerita ini akan dimulai dengan soarang wartauan berkebangsaan Iran dan perancis bernama Jim. Dia melakukan perjalanan menuju permatesan Iran untuk meliput di area sana. Sayangnya di tengah jalan, mobil Jim Bogok, jadi apa boleh buat? Jim pun harus menunggu angkot agar dapat tumpangan dan juga menerik mobilnya kede saku paye. Dia sayang jaraknya paling lekat buat caribin ke el mobil. Dimensi sikitkan di perkenalkan dengan soarang wanita para umaya bernama Zahra, yang mana? Kala itu, Zahra lagi menuju kesunggai yang.
Baca Juga : Alur Cerita Film Apartment 407
jaraknya tajau dari rumah. Saat sampai sungai, Zahra langsung mebersikan bongkahan tulang yang daginya udah dimakan oleh Google Cliar dan segera mengubur tulang tersebut. Dari kejauhan, Zahra pun melihat ada angkot yang sedang menerik mobil milik Jim. Dan berhenti tepat di salah satu bengkel yang melikwara gaku paye, bernama Hashim. Saat Jim sedang bernegotiasi dan deal masalah harga perbaikan mobil, Jim pun ingin mencari warung kopi terdekat sambil menunggu mobilnya selesai diperbaiki. Di situlah, Zahra datang.
langsung mengajak Jim berbicara menggunakan bahasa Inggris. Dia tahu dari penampilan Jim dia adalah soarang jurnalis, tujuan Zahra berbicara masa Inggris agar warga kupayang ga mengerti apa yang ga ceritakan. Melenai sebuah rahasia besar yang ada di desa kupaya ini. Namun sialnya baru aja Zahra ceritah, tiba-tiba datang apa kepala desa yang kepalanya kagan umbur rambut bernama Ibrahim. Serta ada juga pemuka agama atau kiayi dari kupaya bernama Hassan yang berdelar muloh. Pak Hassan dan Ibrahim mengatakan agar Jim ga usah mengdengerkan Zahra karena dia adalah perempuan gila mereka juga menanyakan apa tujuan dan peterjaan Jim. Inggris ketika mereka tahu bahwa
Perbesi Jim adalah warga kawan, tahasan dan kimpun, nampak panik. Lalu menawarkan untuk makan di rumah Ibrahim, akan tetapi Jim menolak dan segera pergi ke warung kopi. Beberapa waktu kemudian Jim yang lagi santai di warung kopi, mendadak dikagetkan dengan sebuah kertas yang di lempar. Faktanya kertas itu di lempar oleh Zahra. Sampai saat Jim membuka kertas tersebut, ada sepotong jari tangan wanita sertadina lokasi menuju rumah Zahra. Jim yang penasaran pun akhirnya pergi ke rumah Zahra dengan menikuti peta dari kertas tersebut. Begitu sampai di rumah.
Zahra, Jim pun disambut hangat dan disediakan tehmanis. Dari raut wajahnya sebenarnya Jim ragu menemui Zahra, sebab mengingat kata-kata pakades yang bilang kalau Zahra perempuan gila, kemudian Zahra pun meminta Jim untuk mengeluarkan alat berkamnya, karena dia akan menungkapkan rahasia kelam di kampung kopaya ini. Dengan harapan cerita ini akan dilihat dari dengar oleh seluruh dunia, tanpa banyak pas sebasih, Jim pun merkam cerita dari Zahra. Semua berawal beberapa hari yang lalu sebelum Jim datang ke kopaya, kita akan diperkenalkan dengan seorang piyah berwajah bernama Ali.
Piyah sedang berbicara dengan mulahasan mengenai niat yang untuk kawin lagi dan menceraikan istrinya yang bernama Soraya Manuceri. Pernodiketahui Ali ini berkopesi sebagai sipir di penjara di satu paye. Yang mana dia meminta kepada mulahasan, agar bisa membantu nya menikah lagi dan mencerai kan Soraya. Padahalnya mulahasan menolak, karena percerayan adalah hal yang paling dibenci oleh Tuhan. Namun ketika Ali mengancam akan membongkar masa lalu mulahasan, iya pun mau tak mau menikuti Ali. Jadi mulahasan dimunyi adalah seorang mantan darapidana yang berkeduk sebagai imam atau muloh.
Setelah diancam oleh Ali, mulahasan pun menemui Soraya, iya lalu bertanya kepada Soraya mengenai dosit di kesoraya tak lagi melayai suaminya sebagai mana istri solehah. Oleh karena itu mulahasan melihatakan jika Ali pengen menikah lagi lalu menceraikan Soraya tanpa membrinavkah kepada Soraya dan keempat anaknya. Tempunya Soraya menolak percerayan itu, karena dia nggak memiliki pekerjaan untuk menghidupi anak-anaknya. Namun mulahasan terus membujuk Soraya agar mau bicaraikan oleh Ali. Sampai sampai mulahasan menawarkan akan menikai Soraya agar dia mau bercerai dengan suaminya. Tanpa mulahasan sadari ternyata.
Zahra mendengar terbincangan mereka dari balik dinding. Zahra yang merupakan di Bissoraya langsung menemusi mulohasan untuk segera pergi dari rumah Soraya. Menterungan percakapan mulohasan tadi Zahra pun memastikan apakah benar Soraya nggak lagi nulai Ali suaminya. Soraya lalu menjawab samir menunjukkan bekas luka dari kekejaman Ali yang terus memasanya agar mau bicaraikan. Yang jahra nggak terima, ialah Ali yang nggak mau menakai Zahra dan keempat anaknya duni bisa menikahi wanita berusia 14 tahun. Bimana Gadis itu adalah anak dari nerapi dana yang dihukum matoi.
Ali berjangji di Gadis itu mau dinekakan dengan Ali, maka Ali akan membibaskan ayahnya dari hukum matoi. Kaya sokan harinya, Soraya yang lagi makan dengan empat anaknya dibuat resah dengan kedatangan Ali dihadapan anak-anaknya. Ali dengan langsung memadahisang istri, bahkan dia dengan licik menghasut anak-laki-lakinya agar mau menci Soraya. Sebab dia telah menolak permintaan dari mulohasan. Karena nggak pengen diperlakukan kasar lagi oleh Sang Suami, Soraya pun mekat memawak anak-anak permpuannya pergi ke rumah.
Bibi Zahra. Walaupun awalnya Soraya harus kena hantaman Ali, dia pun tetap pergi untuk nendungi kedua anak permpuannya. Ketika sampai di rumah Bibi Zahra, Soraya menidurkan kedua anak permpuannya, kemudian mengobati luka di wajahnya. Saat Zahra dan Soraya sedang memulai obrolan, tiba-tiba datang Hashim, sorang pemilik khusahab yang kelo mobil. Tujuhannya ke rumah Zahra, Yatni Hashim berniat minta tolong pada Zahra untuk memberi sakah dan istrinya yang sedang terbarin sakitabrdaya. Gavut waktu lama, Zahra langsung mendatangi rumah hasim dan masuk ke dalam kamar tempat istri hasim terbarin giran jangnya.
Namun naas ketiga Zahra melihat istri hasim, ternyata dia sudah meninggal. Ada di desa kupai, laki-laki di dalam melihat jenaza, sorang pempuan sekalipun itu istrinya sendiri. Sehingga nggak heran, kalau hasim terlihat, ternyata menyentu atau penberatapi jasat almar rumah istrinya itu, beberapa saat kemudian semua larga desa datang ke rumah hasim guna mengucapkan bilasung kawa, termasuk mulahasan, alis suami soraya dan juga iberahin selaku kepala desa. Nah, ada lagi nih, satu biasaan yang agak nyentrik di desa kupai.
Yatni harta ataupun mendamilik orang yang sudah meninggal berhak diambil oleh tetangga sekitar. Karena mereka ya, kini bahwa harta dan mendadai dunia, tamu mungkin bisa dibawah keakiran. Soraya yang mengetahui hal itu, melarai larga mengambil barang isri hasim, sebab hasim masih memiliki anak yang lebih berhak akan harta mendian sal isri. Mengihat Soraya perhatian dengan hasim, alimendadak mempunyai niat jahat, supaya Soraya bisa bekerja di rumah hasim untuk menjadi pembantu, yang membersikan rumah dan memasak untuk hasim serta anaknya.
Sudah pasti alia akan mempunyai rencana yang akan membuat kita giling, giling kepala. Beberapa hari setelahnya, Soraya nampak sangat senang bekerja di rumah hasim karena dengan bekerja dia akan mendapatkan uang untuk menafkai anak-anaknya. Terhitung sudah beberapa hari, Soraya bekerja di rumah hasim dari mulai mengerjakan hal dengan baik. Tak lupa Soraya juga tetap menjaga koharmatanya sebagai isri ali. Sampai ketika Soraya mendimagaji dari hasim yang merasa sangat senang, semak bisa menabung dari hasil kerja keras yang sendiri.
Sementara itu, ali terlihat sedang melakukan kongkali kong dengan mula hasil untuk menghasil hidrahim yang tak lain adalah kepala desa. Di mana alia akan menibarkan isu atau fitnah jika Soraya telah berzima dengan hasim? Sebenarnya, di sini, hidrahim tidak terlalu percaya. Makannya dia meminta ali untuk menghadirkan dua saksi agar tubuhan tersebut 100% palit no debak. Di lain sisi, Zahra yang tahu rencana busuk ali lalu memperingati Soraya agar tak lagi bekerja di rumah hasim. Tapi di sini, Soraya menolak karena dia tidak punya pilihan lain, jika dia berhenti kerja di rumah hasim, maka bagaimana dia bisa menafkahi anak-anaknya.
Zahra pun terus menyakinkan kalau Soraya terus bekerja dengan hasim,maka dia akan dituduh bersina. Di tempat lain, ali memaksa hasim untuk berbohong dengan mengaku kalau dia telah bersina dengan Soraya, ali pun mengancam hasim jika dia tak mau melakukan itu, ali bakal membuat anak hasim menjadi ya tim piatuh dengan salah terpaksa, hasim pun menurut di perintah ali, walaupun hasim sendiri nggak tega dengan Soraya, namun hasim lebih memilih anak semata wayangnya. Nggak lama kemudian ali pun menjalankan rencana jahatnya. Dia menyeret dan memukuli Soraya di jalan diesah, hingga atsinya itu disaksikan oleh seluruh warga.
Beberapa dari mereka mencoba melalui dengan mengatakan agar sebaiknya, masalah itu diselesaikan secara baik-baik. Tapi akhirnya, ali dan Soraya di bawah kerumah Zahra untuk menunggu kedatangan ibrahim sang kepala desa. Setiap banyak ibrahim di rumah Zahra, ali langsung menghasil ibrahim dan menyatakan kalau istrinya telah bersina di desa kupai. Di sini ibrahim temen jelaskan jika suami menubuh istrinya bersilingku, maka dia harus membuktikan. Bagitupun subaliknya. Nggak asnya, disini hasim waiang menjadi saksi dan membuktikan jika Soraya bersilingku.
Sehingga, Soraya yang tidak mempunyai saksi kuntabi sah berbuat apa-apa. Sakan akan suara wanita nggak terlalu diperdulikan di kampung ini. Mendegar penyataan palsu dari hasim. Soraya benar-benar tak menyenang ke jika hasim, tegah mempitlah dirinya. Begandilan kalau Soraya tidur di rumahnya, Soraya benar-benar susah menyenangkan dan menatakan kalau ucapkan hasim ga benar-benar. Namun apelah daya, soraya perempu ni desa kupahin ga pernah digubris. Setelah penakuan hasim, ibrahim selaku ke palan desa, memahil muloh hasan, ibrahim kedua anak laki-laki soraya, berserta ayah soraya untuk melarapat menenai hukuman yang pas untuk soraya.
Karena adanya bukti dari hasim, ayah soraya mau nggak mau menyetujui hukuman untuk sang anak soraya. Bahkan ayah soraya memumunkan kepada warga desa bahwa soraya di jatuhi hukuman limpar batu atau rajam. Muloh hasan yang membuat hukuman itu pun menatakan jika hukuman rajam soraya, akan dikelar satu jam lagi di lapangan desa kupayi. Setelah mendengar keburusan itu, zahrapun pontan meladak soraya untuk kabur. Namun sayang, niat zahra tak berjalan muluh skerupanya, alih pelal menyewak keamanan bersenjata desa kupayi, untuk mendegap pintu depan dan belakang rumah zahra.
Lewat cisa waktu yang tersisa, soraya pemerposankah kepada kedua kutrinya untuk menjaga diri mereka. Soraya juga memberikan kalung kepada putri bumsunya. Sedangkan putri pertamanya, soraya memberikan cincin peninggalan ibu soraya, tanupa, soraya juga menukadu putrinya untuk yang terakhir kali. Di tempat lain, huar kupayi sedang menggali nubang untuk kukuman rajam. Sementara anak-anak desa disuruh untuk mengumpulkan datu yang nantinya akan dilemparkan kepada soraya. Beralikai berakhim yang merasa sangat teragu untuk menaksanakan hukuman rajam kepada soraya. Sehingga dia pun memutuskan untuk soalat dan berdua kepada Allah subahala huat-saalah.
Ibrahim berdua, jika dia salah, maka dia memohon petunjuk agar segera menentikan hukuman rajam tersebut. Kembali ke rumah zahra yang senama nganakan gawun putri dan desa untuk menjalani hukuman. Zahrapun semat bertanya, apakah soraya takut dengan kematian. Soraya lalu menjawab, jika dia ga pernah takut dengan kematian. Yang dia takuti dalam ahadapi rasa sakit dari lemparan batu. Apalagi disaksikan oleh ayah dan juga kedua putranya. Dari santa waktu pun berjalan dengan cepat. Soraya akhirnya digiring klapangan untuk menaksanakan hukuman rajam.
Langkah debilankah, suara gesekan batu dari warga, membuat soraya sedikit ketakutan. Begitu sampai di lapalan, muluhasan kembali membacakan putusan rapat dihadapan semua warga, di waktu yang bersamaan, nambungan cirkus yang ingin menuju lapangan di sakupayai, yang membuat pidah tunggu lahasan jadi terhenti, sebuah pertanda dari Tuhan, bahwa keputusan ibrahim adalah kesalahan. Tapi disini, ibrahim tidak menyadarinya. Setelah itu hukuman rajam soraya pun di mulai, pertama-tama, setelah badan soraya dikanamkan kedalam-tana, lankedua talanya pun terikah, orang yang pertama memilinkan batu, untuk soraya, adalah ayahnya sendiri.
Namun, beberapa kali ayah soraya memilinkan batu, batu itu tidak pernah bisa mengenai soraya, salah satu wanita di desa itu pun mengatakan, jika hal itu adalah pertanda dari awal sebahanewata alah, bahwa soraya tidak bersalah. Tadah awalnya ibrahim sempat percaya dengan ucapan wanita tersebut, namun sialnya, muluhasan pun menghasut ibrahim, sehingga dia terus melejakan hukuman itu, lemparan kedua pun di mulai, kali ini alilah yang lempar batu dan mengenai tepat di jidat soraya, setelahnya barulah kedua pun teresoraya yang lempar batu tersebut, tapi hadjelas kedua pun teresoraya tidak pegam lempar batu kepada ibu yang sendiri.
Namun, atas hasutan ali, mau nggak mal, mereka pun memlemparkan batu itu, kemudian batu pun teres di lemparkan oleh semua warga, sehingga soraya yang terus menerus melakukan dara. Akhirnya, tewa secara melenaskan, barahnya lagi, para wadang nggak sudi menguburkan jasat soraya, karena menurut mereka, soraya nggak pantas dikuburkan setera layak di tuburan desa kupaya. Beruntungnya, angkota cirkus yang tak tega dengan soraya, lalu menutupi jasat yang menggunakan kain hijau. Sampai ketika malam hari, zahra berserta wanita di desa kupaya membawa jasat soraya ketepisungai, agar soraya bisa terlalu dasar sungai.
Dari sini, kita baru mengetahui jika tulang nulang yang diambil zahra pada awal film, adalah tulang dari jasat soraya yang telah jadi santapan buku kliar, dan trita dari zahrapun di Akiri. Timana trita tersebut membuat jim menetestkan air mata? Gak lama berselang gata lahasim yang ngerita ujim bahwa mobilnya sudah selesai diperbaiki. Zahra temudian mengantar jim kebeinkan lahasim. Tapi mendadak dia melihat ada ali yang sedang berbincang dengan ibrahim dan mula hasan. Ali mengatakan, jika dia gagal menikah di sempat 14 tahun tersebut, karena ayahnya telah dihukum mati.
Dari sini lahasim pemembongkart kebusukan Ali dan mula hasan kepada ibrahim sang kepala desa. Sehingga hal itu, membuat ibrahim arah besar ketanda mula hasan, di buhongi. Sementara itu, jim yang hendak pergi dari desa kupaya dihadang oleh mula hasan dan kamanan bersenjata. Iyalah lalu menghajurkan semua ala kurnalis melikjim, jika dia ingin keluar dari tampung ini. Jim yang merasa takut mau ga mau berilakan alat alatnya. Shingga saat jim berjalan keluar dari desa kupaya. Zahra, tiba-tiba mencegatnya dan memberikan hasil bekamannya bersama jim yang sudah disembunyikan oleh Zahra.
Dan dari situlah, kisah mengenaskan tentang suraya manuceri pun terkuak di media duniahingga dibuatkan sebuah buku dan film. Dan begitulah, filmnya berakhir. dari kisah mengenaskan tentang suraya manuceri ini, kita bisa mengetahui bahwa lisang manusia memang lebih kejam daripada sebuah pedang. Alih yang cuma bermendalkan fitnah bisa membuat istrinya di hukum rajam dihadapan warga desa kupaya. Mungkin segitu aja review film kali ini.Terima kasih.
No comments
Post a Comment