Alurkita.com - Cerita ini akan berfokus kepada seorang pria berusia 27 tahun yang pernah masuk rion. Dia adalah orang dengan keterbelakang mental atau biasa disebut idiot. Nah, karena itu lah, sisi yang ini ga pernah ganti baju dan jarang banget nanti, makanya wajah dan tubunya ga pernah terawat. Meski dengan keterbatasan berfikir, sum sari harinya mencari nafka dengan menjolvoti panggang, guna menghidupi dirinya, dan juga sang adik yang masih duduk di bankus kola. Hejulan engkol. Baku ya, so... Seharan engkol.
Alur Cerita Film Miracle Of Giving fool 2008
Suatu hari sum nampak sedang menunggu sesu orang, usuk punya usuk, sisung ini sedang menunggu teman semasa kecilnya yang bernama jiho. Dia adalah teman semasa sekolah sumuh itu kecil. Sum yang sudah bertahun menunggu kebelangan jiho dibuat kaget ketika melihat sahabat kecilnya pulang. Swantan saja, sum yang berada datos bukit itu lalu lari menghampirinya. Tapi sangat disayangkan, jiho so pertinian ga mengenali sum, karena sudah hampir 10 tahun dia melantau ke Eropa untuk mengasa bakatnya menjadi pianister tenal.
Baca Juga : Cerita Film Heaven Knowsmrallison
Tapi siapa sangka, sum gak menyerah begitu saja. Dia mengikuti jiho sampai ke rumahnya. Nah, pun karena ketawan sama jiho, dia pun keaburu sampai sepatu bututnya ketinggalan. Maski jiho terlihat ga suka diikuti oleh sum, dia pun mengambil sepatu butut sum yang diangkut sama teman kelompongan. Ya, dari sini terlihat kalau jiho itu ga cuma cantik dan berbakat. Dia juga orang yang baik hati, bahkan jiho adalah orang yang sayang banget sama orang tuanya.
Pagi hari nya, jiho yang pengen pergi ke liling kampung kelahirannya di ingetin sama ibunya, bahwa sepatu yang dia bahwa adalah sepatu sum. Perniai diaot yang tinggal di kampung ini. Si bu juga sudah berusaha bilang kalau sum itu teman satu sekolah jiho selaktu kecil, namun jiho ga mengingatnya sama sekali. Selanjutnya, jiho pun coba buat santai sambil ngopi di sebuah kafe. Nah, karena udah terlalu lama merantau di kampung orang, dia ga tau nih kalau kafe yang dia singgahis sekarang adalah tempat prostitus yang dijaga oleh seorang bernama sangsu.
Yang mana faktanya, sangsu juga teman sekolah dari jiho dan juga sum. Namun, saya yang mereka ga mengenal satu sama lain. Sangsu yang awal mengira kalau jiho adalah PSK yang ingin lama di kafe, lalu menjuruh jiho pergi ketika dia tau kalau jiho ini cuma pengen ngopi di kafe nya. Anak kebogaannya. Sini biar... Pepas jalan pulang menuju rumahnya, jiho ga seengah dia menemuhi sum yang lagi berdiri di balik yang istri. Di sini, jiho mulai mengingat sum. Tapi entah kenapa si sum disini bilang kalau dia akan berusaha gerjiho tidak melihatnya, itu semua dikarnakan sum ga mau membuat jiho terganggu.
Sampai sampai nih ya, dia ketinggaan sepatu bututnya lagi. Meskin ga mau mengganggu jiho, si sum ini terlihat sangat bahagia, sebab gavis pujan hatinya yang dia tumbuh selama 10 tahun kini kembali dan sum bisa melihatnya secap hari. Sakin bahagiannya, dia ga peduli orang-orang kampung unginanya dengan sebutan bodoh. Walaupun sering dihinat, dia ga lupa untuk mencaga adap dan sopan santun kepada orang tua di kampungnya. Adakah pun berali ke masa jiho dan sum duduk di banggu SMP? Kalau itu, jiho yang lagi main piano diintip sama sum.
Nah, si sum ini kelihatannya memang udah cinta banget sama jiho dari semenjak mereka sekolah. Di moment ini juga ada suatu kejadian yang membuat jiho sangat lah sedi. Pada saat jam istirahat, tiba-tiba piano jiho terbakar dan perasih suam menyalakan sum. Karena sebelum piano jiho terbakar, ada sum gedekat ruangan tersebut. Akibatnya, pake palas kolapun terpaksa mengeluarkan sum karena alasan takus sum membuat kekacawan yang lebih dari ini. Ibu sum pun berusaha minyakinkan buke palas kolah, akan tetapi.
para guru dan wali murid sepakat mengeluarkan sum dari sekolahnya. Selama sum dewasa, dia hanya mempunyai satu teman yang hidus sangsu. Yang mana ternyata, si sangsulah pelaku utama yang membuat piano jiho terbakar. Itu semua dikarnakan, si sum memerbuki sangsu sedang melakukan dengan teman-temannya di kelas. Jadi, sangsupun menyuluh teman yang untuk membakar piano jiho, kalau mempit nasiung agar sum dikuarkan dari sekolah. Nah, asnya rencanasi sangsupun berhasil membuat sum dikuarkan. Namun, gede-ganasum dikuarkan dari sekolah, ibu nyapun jadi sakit-sakitan hingga akhirnya meninggal dunia.
Dari situ, sangsupun merasa bersalah dan selalu menemani sum apapun yang terjadi. Perlu diketahui, si sum ini punya adik kumpuan yang cantik dan pintar bernama jiin. Si sum terihat sayang banget sama adiknya. Dia selalu membuatkan sarapan roti panggang buat jiin, bahkan karnang ga pengen sarapan buat jiin dinihin, dia menutupnya dengan panci agar makanannya tetap hangat. Namun meskisi sum ini sayang banget sama adiknya, si jiin malah kebalikannya. Dia benar-benar ga suka dan mencipunya abang kayak si sum yang idiot.
Apalagi, si jiin ini benar-benar menyalakan sum. Sebab karena kebuduhannya lah ibu dan mereka meninggal dunia. Bisa selasum yang lagi juala roti panggang di dekat sekolahan jiin, tiba-tiba datang si jiho yang ingin merasakan roti buatan sum. Tentul aja sum yang didatangi wanita pujian hatinya pun gogo, sampai sampai dia menumpahkan gula kerotipangganya. Namun si jiho nampak terhibur dengan keluarga sum. Yalah lu membayar roti panggang pasanannya dengan sepasang sepatu sum yang kertinggal.
Semontan saja hal itu pun membuat hati sum semakin berbunga-bunga. Hingga dengan polosnya sum meminta pelangganya untuk berjualan menggantikannya, sementara dia sendiri berkeliling ke kampung sambil betria ke dirangan. Silahung kutur? Ise-se-se-kutur? Berali ke jiho yang mulai penasaran dengan sum. Dia menanyakan kepada ibunya kenapa sum bisa idiot? Si bukun berterita sebenarnya waktu sum lahir dia adalah anak yang pintar dan aktif. Tapi karena suatu incident kebocoran gas di rumahnya, otak sum pun jadi melemah.
bahkan bapak sum meninggal akibat menghirup gas beracun tersebut. Mendengar hal itu, jiho pun merasa simpati dan kasian kepada sum. Sumyanyi chumpet apa pun hanya otong kok? Saat malam hari, jiho pun numergokis sum lagi ber diri di depan rumahnya cuma karena pengen melihat jiho dari kejauhan, pas begitu disamperin sum pun lari. Tapi kali ini jiho menahanya dan bertanya kenapa sum lari saat jiho mendekatinya? Sum lalu berterita, waktu kejadian pianonya terbakar, jiho bilang ke sum kalau dia enggak mau melihat sum berada di hadapannya.
Daru situlah sum meningkat kata-kata dari jiho. Padahal jiho sendiri udah lupa kalau dia pernah nguchap seperti itu. Untuk mencari kan suasa anak, jiho pun memberikan sum sepatu baru. Sebab sepatu si sum ini udah rusak dan ga pernah diganti selama bertahun-tahun. Sudah pasti, sum pun senang bukan main. Sepulangnya dari rumah jiho, sum pun menggesek-gesek sepatu dari gadis pujian hatinya. Tapi di tengah kegumirannya itu, tiba-tiba datang lagi yang langsung memarahik kakanya dan berkata hal yang ga pantas kepada sum.
Sampai sampai si sum sendiri merasa sedi. Namun di saat hatinya sedang guna gulana, mendadak salju pun turun dari langit, seakan akan itu adalah tanda dari Tuhan agar sum kembali bahagia. Dan benar aja, wajah sum pun kembali tersenyum dan langsung kembali ke rumah jiho. Dimana kebetulan jiho lagi di luar, sum pun mengatakan kalau dia udah mulai bisa menggunakan sepatu baru dari jiho. Sum juga bilang kalau dia kangan banget dengan suara indah dari piano jiho. Taka kenapa ketika sum ngomongin pian.
wajah jiho tiba-tiba berubah sedi. Dia lalu mengalikannya dengan mengajak sum jalan keliling kampung. Bila insisi kita akan diperlihatkan dengan sangsu yang mengajak temannya bernama sari untuk bertencan. Dimana sisi sari ini adalah seorang pelacur. Untungnya teman sisi sangsu ini mau, tapi sayang seribu sayang, sisi sari dipaksa ikut oleh bos pemilik cafe bernama Jung, yang memaksanya untuk menemalinya pergi ke bar. Untuk menemalinya. Andu, menuruh. Kembali kesung dan jiho yang lagi makan bapaw diangkeringan.
di sana, jiho bercerita bahwasannya dianggak lagi bermain piano sebab karirnya sudah hancur. Dia pun meminta saran kepada sum apa yang harus dia lakukan. Dengan polo, si sum menjawab. Jika jiho hanya perlu senyum saja. Setelah pulang dari angkeringan, jiho pun melihat ada jajah kaki sum yang tadi habis menarinari. Gadi sangkasang kasar, jiho sedang main sahaja, tiba-tiba datang sangsu yang lagi gabur, alias dello brutal, akibat kencanya gagal oleh sari. Menihat sangsu sedi, jiho pun menghiburnya dan mengajak sangsu ngopi lain waktu.
Sangsu hanya membelas ajakan jiho dengan senyuman, dia lalu pergi mengajak sum pergi ke kedai ramang-remang buat menemalinya minum mirasnya orang tua. Sum yang mencium bau mulut sangsu-bau miras, selalu membawannya ke lumah, akhir sangsu bisa beristirahat. Pagi harinya, terlihat jiho yang mau berangkat sekolah sedang meneluhkan roti buatan kakanya yang selalu ditutupi mangkuk dan panci. Dia menganggap jika abangnya sum adalah orang buduh yang kepernahmenerti apa kemahuannya. Luhansi jiho internyata di dengar oleh sangsu.
ya pun meminta jiho ini termemakan roti buatan sungkarnyadia membuatnya dengan sepenuh hati.Akan tetapi, si jiho malah menyuruh sangsumembuat roti sampai itu jika dia tak mau memakanya, tentu sangsu punsu di menihat jiho enti dan menghargai sum sama seperti dirinya sewak tutup cil. Jinyor yang mau ya tak? Kobi sanggia, sini senikah aku makan. Faktanya, sum sendiri ternyata sudah sampai diwarng roti bakarnya buat jualan, ketika menihat jiho india berusaha tersenyumdan menegurnya, namun si jiho indi sini tetap tidak menggubi sum.
Sebenarnya, sum malasah sedi jika adiknya bersikap demikian, tapi sum selalu mengingat amannya terakhir dari almar rumah ibunya, yang mana si ibu berpasan agar sum selalu menyanyi jihin adiknya? Karena jihin tak punya siapa siapa lagi selain sum. Oleh karena itu, dia pun selalu berusaha tersenyum walaupun terkadang perlakuan jihin kurang agar. Jubuh si pindah. Lepunya. Lepunya. Senikatnya, Sangsu dan jiho pun ternyata sedang ngopi bersama di kaffe, disana Sangsu pun berserita jika teman satu-satunya yang dia miliki hanya langsung.
di tengah perbincangan mereka, tiba-tiba datang si boss memilih kaffe, Jung yang meneguru Sangsu karena ngobrol disajam kerja. Alhasil, jiho yang tanya man, akhirnya pergi dari kaffe tempat Sangsu bekerja. Kutau nombor cuman? Ketika dalam perjalanan pulang, jiho melihat ada sum sedang menyanyikan lagu cicek-cicek di dinding-dinding persikorea. Seketika, ayar mata jiho pun menangis mengingat sebuah peristiwa. Semoba berawal ketika jiho kecil sedang pentas di acara tahunan sekolah. Disana, dia terlihat lugu.
Namun ketika mendengar ada suara anak kecil yang menyanyikan lagu cicek di dinding persikorea, jiho pun bangkit. Dihana, dia terlihat lugu. Namun ketika mendengar ada suara anak kecil yang menyanyikan lagu cicek di dinding persikorea, jiho pun bangkit dan tampil hebat dibestas ini tersebut. Diangga menyangka, selama ini suara anak kecil beryanyi itu adalah suara sum yang menciportnya dari luar. Oleh karnanya, jiho pun mengajak sum ke tempat sum biasa duduk iat ini biatas bukit. Disana, jiho bertanya, kenapa sum suka sekali dengan tempat ini?.
Dengan polosnya, sum mengjawab awasannya dia suka dengan tempat ini, sebab ketika dia menghat bintang, sum pasti selalu mengingat wajah jiho. Mendengar ucapan dari sum yang jiho pun baru mengerti, bahwa selama ini sum menunggu dirinya pulang. Yorgu sewana? Ya, kita dirak. Di hari berikutnya, sum yang lagi dagang didatani oleh sorang dapap langgan roti bakarnya, dia mengatakan kalau roti bakar buatan sum makin hari makin enak. sum yang kita mengerti mahu menjawab apa, spontan langsung mengatakan apa yang bicapat oleh mendiang ibunya dulu.
Ya itu mengoliskan obat keperusjiin dan juga satu dolar untuk satu roti bakar. Merihat terbatasan sum si bapun semakin penasaran dan bertanya bagaimana kesarian sum. Apakah sum pernah sakit, terus apakah sum ada yang merawat? Ya itu suruh mahu. Katanya aku dipukurkan. Mereali ke jiin yang dihampiri oleh teman-temannya, disini teman-temannya khawatir dengan kondisi jiin, karena dari kemarin kondisi jiin benar-benar lemas. Namun disini jiin malah bilang kalau dia gak apa-apa, begitu juga dengan sum yang biasanya dia buka roti bakar cuma sampai anak sekolah pulang, dia pun bergadang lanteran nungguin jiin yang belum lewat depan tokonya.
Halitupun membuat sum kelelahan sampai sampai yang gak sadar, kalau tangannya kepanggan kompor. Di tengah kekawatiran sum tiba-tiba jiho pun datang dan menanyakan apa yang terjadi. Sum pun bilang kalau adiknya belum pulang juga, dia kekawatir kalau adiknya kenapa- kenapa? Jiho yang mendengarnya memintas sum tetap tenang dan melihat apakah jiin ada di rumah? Bruntungnya jiin ada di kamarnya. Namun apalah daya ketika air susu di balas air tubah, jiin malah-malah melarang sum masuk ke kamarnya. Arasa jurus di kadangkara ku? Wasa? Boat? Ocehan jiin pun di dengar oleh jiho.
tapi yang saya gak habis pikir, sum ini masih bisa tersenyum, karena yang lebih dekawatirkan dibandingkan kehadiran adik tercinvanya. Nah, disini si jiho pun melihat bewat tangan sum terluka akibat terpanggan kompor. Dengan tulus, jiho pun ngobati tangan sum. Bahkan dia gak segan memandikan sum yang mukanya udah ketutupan debu sama asap panggangan. Tentu aja sum pun senang dimandikan oleh jiho. Apalagi mendadak yang mengingat amar rumah ibundanya saat numan dikanya dulu. Lalu ketika sum sudah terlihat tampan.
jiho pun pamit samin menyanyikan lagu cicek di dinding persikorea. Oh, iro kemenika. Cuk, cuk, cio. Saat sum menjalani rutinitasnya menjual loti bakar di akhiran ketika melihat jiin lemas dan datang terlambat ke sekolah. Nah, men ketika ditanya, jiin tetap marah kepada sum. Siang itu, teman-teman jiin yang lagi di suruh buruh buat beli keperluan kelas menyempatan diri buat mantir membeli loti bakar sum. Disini, teman jiin bilang kalau jiin sepertiinnya sedang sakit, sebab beberapa hari ini dia selalu terlihat puchat dan lemas.
Benda dengan hal itu seketika sum pun kawatir dan langsung ingin melihat kondisi adiknya, bahkan orang beli aja sampe kaget ladenim. Syimpun berjalan menuju sekolah sambil berteriak pemangkil namajiin di sekolah. Yang mana hal itu membuat parasis wa sekolah takut dan mengira kalau sum adalah orang gila. Beruntungnya ada teman jiin yang beritaud di mana kelas diin berada, tanpa banyak pasabasi dia pun langsung menggidung jiin lalu membawannya ke rumah sakit. Tapi tiba-tiba, dia dicigat oleh guru jiin yang bertanya siapa dia.
Dengan hati yang tulus, sum menjawab dengan lantang. Kalau dia adalah kaka dari jiin. Susampanya di rumah sakit, sum pun terlihat kawakir dengan kondisi adiknya, sampai sampai dia nggak pernah jauh dari ruangan rawat jiin. Jihoyang melihatnya pun terlihat dan bertanya, kenapa sum gak masuk ke dalam ruangan? sum gak lo mencelaskan kalau jiin itu gak suka di kada sum disampinya, jadi lebih baik dia menunggu nya di luar ruangan. Di sisi lain, terlihat saris sedang mengenggalkan perasaannya kepada sansu.
Degutupun dengan sansu, dia juga bilang kalau iya amat mencimpa isari. Tapi sayangnya, bos kapa yang melihat ke rumah yang disanitupun syirik dan bertanya, kenapa si sansu mau dengan sari si pelacur? Sontak saja perkataan dari bos kapa itu membuat sansu marah dan langsung menghajarnya. Sansu juga menghajar sari pergi agar tidak bekerja lagi di kafi milik bos yang nggak paw diri. Kembali ke jiin yang berada di rumah sakit, di sana doktor yang rawatnya adalah ayah jiho dan juga orang yang sering belirok di bakar sum.
Si doktor pun mengkakan selama ini dari sum kecil iya terus bekerja menjalok di bakar hanya demi menghidupi jiin. Bahkan baju dan celalanya aja ga pernah jaganti atau beli semenjak almar humai bundanya meninggal. Hal itu pun dikarnakan sum amat sayang kepada jiin. Dari situ jiin pun mulai sadar, bahwa kakaknya sumbukan lah sekedar kakak yang idiot. Melainkan, dia adalah kakak hebat yang ga pernah memikirkan dirinya, demi bisa membahagi akan adiknya. Setelah menasih hati jiin, doktor pun mengungkapkan kepada sum bahwa adiknya mengalami penyakit dengan ginjal dan harus segera diberikan donor ginjal.
Sayangnya ginjal melik sum tidak cocok dengan jiin. Oleh karena itu doktor pun meminkan tolong kepada sabat sum iya itu sangsu. Dia berbaik hati ingin mendunorkan ginjalnya yang ternyata cocok dengan jiin. Kentus aja sum pun senang bukan main dengan kebaikan sangsu mendunorkan ginjalnya. Sengwala memberitau jiin, bahwa sangsulah yang akan memberikan donor. Di sini, untuk pertama kalinya, jiin menurus sum bahasuk dan meminta maaf atas kesalahannya selama ini. Dan juga marah kenapa sum tidak pernah memikirkan dirinya sendiri.
Malam harinya, jiho pun menajak sum ke bukit tempat favoritnya. Yang mana jiho mengungkapkan, jika dia seperti yang gak bisa main piano lagi, lantaran dia selalu gagal ikut audisi di Europa selama 10 tahun. Dengan polosnya, sum pun mengatakan bahwa permainan piano jiho adalah permainan piano yang paling bagus. Bahkan ketika sum mendengar jiho bermain piano, dia melihat almar humbapa dan ibunya datang. Sekedika, jiho pun semangat dan bertekat untuk mencoba kembali bermain piano. Ada gana lu berpindah ke sangsu yang mendatani bosnya di kafe.
Dia meminta agar si bos jangan lagi mengancam sari untuk kembali lagi di kafe ini. Sangsu gak segan segan akan membunuh si bos jika dia kembali memaksa sari. Nah, di saat si sangsu pergi, si bos bukannya takut, tapi malah memberintakan anak buahnya untuk menghabis si sangsu. Si bos pun memberitahu, ciri-ciri sangsu kepada mereka, kalau ditangan sangsu terdapat perban. Sangsu sendiri kernyata langsung menuju rumah sakit untuk mendunurkan ginjalnya. Sedangkan si sum, perlihat sedang mengomasi barang-barang jiini yang akan diabawah terumah sakit.
Sampai ketikasi sum berjalan terumah sakit, tiba-tiba datang dua anak buah si bos yang mengira kalau sum ini adalah sangsu. Nah, asnya, sum yang gak tahu apa-apa hanya bisa tersebut sehingga dua anak buah si bos pun langsung menghak. Di tengah sakar atul mautnya, sum pun meminta maaf kepada poto mendilang ibunya dan juga jiini, Akhirnya, sum si pria baik hati pun terwasa ketika. Beberapa minggu kemudian, jiho terlihat menangis atas meninggalnya sum. Orang yang selalu setia mendukung dan juga mencintainya.
begitu juga dengan jiini yang sekarang sudah sebut otal. Dia terlihat menangis at membuat surat kematian di klurahan. Di sana, dia baru mengaku ibawasung ada lakaknya. Bahkan jiimpun baru tersehadar jika melihat langi tembok kamar sum yang berisikan tentang kata-tankah tanpa ibundanya untuk selalu merawat dan membuatkan serapan buat jiin. Dari situ jiin baru pelajar, kalau lagu penghajir oma irama ada benernya. Kalau udah tiada, baru lah terasa. Terlihat sang sukini menggantikan posisi almar humsung sebagai penjual roti bakar.
Sementara si jiho terlihat sudah mampu pentas di panggung besar sampai ketika pentasnya selesai, jiho menangis hal berterima kasih kepada almar humsung. Karena berkat kebaikan hati sum, jiho bisa kembali berkarya dan sukses. Dan film pun berakhir selalu terlihat. Datas si jauh. Film ini memang patut diapreciasi dan layak dihonton secara langsung diar pengalaman menontonnya makin seru. orang tua, kaka, adik bahkan kake dan nenget sekali pun, karena kalau mereka sudah tidak ada, pasti kita baru merasakan di yang namanya kehilangan.
Seperti sisung ini contohnya, meskipun mempunyai ke terbelangan mental, dia rela mempertarukan hidupnya demi orang-orang yang dicintainya, tanpa meminta balasan sedikit pun. Dari film ini juga, saya mengingat kata-kata bijak yang berbunyi. Cinta tumbuh bukan cara menemukan orang yang sempurna, melayinkan kemampuan menerima kelemahan orang itu secara sempurna. Sekian review film dari Bang Parku, kurang lebih nyapang parku mau enak, kalau udah salah kata dan ternyucapan. Jangan lupa, kasih kritik dan sarang kalian di kolom komentar bawah ya, terima kasih butuh lama dan kola tua yang udah nonton sampai habis. Abang Parku pahamit dulu, Salam Parku, wasalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
No comments
Post a Comment