Alurkita.com - Cerita ini akan nifokuskan kepada seorang wanita nainah yang melamar sebagai seorang guru di salah satu sekolahan. Di sana, para guru yang menginterofiunya terlihat kagum dengan titul S-duanya yang bergelar majister science. Tapi ada satu masalah yang membuat guru-guru gak nyaman. Ya itu suara tinggukan aneh dari nainah. Faktanya, nainah adalah peneritasiin Rump Taurat yang membuatnya bergerak seperti gigukan.Serta mengeluarkan suara aneh Jika di Agugup. Pak kepalaskan bertanya, bagaimana nainah menyebukan penyakitnya? Di alam menjahap kalau penyakit ini gak bakal bisa disembuhin.
Alur Cerita Film Hicki 2018
Halitupuan membuat nainah di tolak. Di sini, Pak kepalaskan menyerankan agar nainah mencoba melamar selain menjadi guru. Sebab sekolah lain, pasti akan keberatan dengan Taurat syndrome yang dianggili ki. Namun, nainah dengan tegas mengatakan. Kalau kekurangannya ini, tidak akan menghalangi impiannya menjadi seorang guru. Terhitung sudah puluhan sekolahan yang menolak nainah akibat Taurat syndromenya. Semenjak lulusan S2-nya 5 tahun yang lalu, nainah yang rakyun juga mendapatkan pekerjaan sebagai seorang guru.
Baca Juga : Alur Cerita Film Mrdeeds
Namun, mengeski begitu, ibu naya yang pertama sudah serta adiknya fidai selalu mendukung nainah merahimin pinya menjadi seorang guru. Nainah nanggah antihantinya melamar ke setiap sekolah di India yang memukal luangan sebagai guru. Gajarang juga, pihak pihak sekolah merendahkan nainah karena penyakit Taurat syndromenya. Namun, nainah yang memang garis pintar, tidak akan habiskan akal buat membalas ejikan tersebut dengan perkataan yang membuat orang yang mengajaknya terdiam. Penyakit tersebut, ternyata sudah diberita nainah semunjak diadudupibang kusuk olah dasar.
Dimana nainah jadi bahan olokolokan teman-teman di kelas sehingga membuat gurunya merasa keberatan, karena cegukan aneh nainah membuat para siswa jadi tidak fokus dan sering ketawa. Oleh sebab itu, paka-paka sekolah dengan tegas mengambil tindakan yang itu mengeluarkan nainah dari sekolah. Ei, tidak sampai situ aja. Bahkan ayahnya, malu dengan kondisi nainah yang selalu cegukan di malapun dan kapan pun. Atibatnya sering terjadi cek cok antara ayah dan ibu nainah sehingga mereka memutuskan untuk berpisa.
Sebab ayah nainah nampaknya tidak terima dengan kekurangan yang birlita anaknya. Si ayah mengatakan kepada ibunya, jika nainah harus dimasukkan ke sekolah luar piasa atau sekolah untuk orang-orang berkebutuhan kusus. Akan tetapi, si ibu tetap keku ingin menyekolakan nainah di sekolah formal meskipun harus dikluarkan berkali-kali. Tentu saja, nainah pun merasa bersalah dan mencoba menghentikan sigukannya tapi tak pernah membuatkan hasil. Use Sharamati itu, hantisnya ada kuhiti. Setelah perpisahan orang tuanya, kini nainah hanya tinggal bertiga dengan adiknya vidai dan juga sang ibu.
Di moment ketika ayah yang berkunjung ke rumah, sang ayah menawarkan sebuah pekerjaan bang tempat temannya bekerja. Si ayah lalu mengatakan bewa dengan kekurangannya nainah kansulit buat dapet kerjaan. Tentunya, nainah pun merasa diremehkan oleh sang ayah. Dari ucapan si ayahnya, dia malah makin berambisi untuk menjadi seorang guruhau pun gajinya kecil. Di tengah tengah obrolan, vidai memberi tahun ayah ada terkondari sekolah elit bernama signorker. Bihak sekolah bilang bahwa nainah di terima di sekolahnya sebagai guruh pengganti.
Mendegar hal itu, nainah pun senang dan bersyukur lanteran impiannya untuk menjadi pengguruh sudah di depan mata. Kayak sokan harinya, nainah pun terlihat bersemangat di interview oleh pake pala sekolah dan beberapa guruh di sekolah signorker. Di sini pake pala sekolah yang bernama Pak Kumar bertanya. Apa yang membuat nainah ingin sekali menjadi seorang guruh? Pada hal dia sudah ditolak 18 kali oleh sekolah lain. Bakan sekolah nainorker juga pernah menolaknya sebanyak kelima kali karena penyakit tau red syndromenya.
Nainah pun menjawab dengan senyuman sambil mengatakan bahwa dia juga pernah dikeluarkan dari sekolahnya sebanyak dua belas kali. Semua berawal ketika nainah duduk di bangkus sekolah dua puluh buat tahun yang lalu. Kala itu, nainya bersama igunya sedang menyaksikan penta seni sekolahan. Dimana, suara cigukan naïna terdengeryaring sampai membuat para penonton dan juga anak-anak yang sedang penta serganggu. Sehingga, kepalah sekolah seinorker 22 tahun lalu yang bernamapkan pun memanggilnya kata spanggu. Awalnya, naïna mengira kalau dia mau di Omelin, namun di luar nugahan.
Pak kepalah sekolah bertanya, apa yang orang-orang sekolah lakukan ketika naïna mengluarkan cigukan aneh. Naïna mengungkapkan bahwa para teman temannya meledeknya. Bahkan, jaharang dia juga diusir dari kelas oleh guruk-guru akibat pengeluarkan suara cigukan yang aneh. Di sini, pak kan pun memotifasin naïna agar jangan takut dengan orang-orang yang gak bisa menerimanya. Pak kan juga meminta kepada orang-orang di sekolah untuk memperlaku naïna sebagai orang normal. Karena niat dia datang ke sekolah buat lajar, bukan buat di diskriminasi dan diolok-olok karena kekurangannya.
Sontak saja, para penonton dan berkebuk tangan dan semenjak hari itu, naïna bercita-cita, menjadi soalang gurus seperti pak kan. Di sini, teman teman berasa ikit keringnya. Perhatan kukar-kukar batata. Tapi, di sini, kekurangannya. Setelah selesai bercerita pada pak comar dan guru yang lain, soalang gurus signs pernah pawadiat perihat ragu dengan kemampuan naïna. Dia bertanya, apakah naïna bi, karena pawadian ga pernah melihat guru dengan cacat bicara seperti naïna. Dengan tegas, naïna menjawab luatorec in room hanya membuatnya terkadang cacat bicara.
Tapi, tidak dengan pecerdasanya, yang ga cacat sama sekali. Melihat sunangat naïna, pak comar lalu mengajaknya berkelingin menuju kelas tempatnya mengajar. Di tengah perjalanan, dia melihat ada pemerintahuan lomba signs di mading sekolah. Pak comar lalu memberitahu, jika sekolah signs bagaimana satu selama dua kali berturut-turut. Dia berharap buat tahun ini senor keredapat menang lagi. Itu semua berkat pawadian yang mengenjarkan anak-anak di kelasnya dengan baik. Kemudian, pak comar memberitahu jika di sekolah ini kelas diurutkan secara urup dari A-sampai F.
Murik-murit yang pintar di taruh di kelas A. Sedangkan kelas F, adalah tempat murik-murit yang bodoh dan juga nakal. Naasnya si Naina mengajar di kelas emgilan F. Pak comar mengungkapkan Aver Naina memikirkan pekerjaan ini terlebih dahulu. Karena Guru di kelas ini risayan akibat kualahan mengurus murid kelas F yang susah di atur. Di sini Naina bilang jika dia siap lahir dan datin menjadi gurus di kelas emgilan F. Mendingah hal itu, Pak comar pun terlihat senang dengan antus sias menaina. Jadi, sangat terlihat.
Dan saya tidak letak kamu tahu. Susah takia keringin. Cep! Di hari berikutnya, Naina pun terlihat senang di hari pertamanya bekerja sebagai seorang guru. Di sana, dia disambut oleh petugas kebersian sekolah bernama Pak Amir. Naas, sebelum masuk ke kelas, Naina pun mendatangi awal sekolah tempat dia diberikan motivasi oleh takkan dua-perdua tahun yang lalu. Hinggan gak selang berapa lama datanglah para murid sebenernya yang kelakwanya bikin giling-giling kepala. Ada yang bodhikus biaraan, ada yang menyudi, ada yang roko, bahkan sampai ada yang gejar taruhan seplurupi, kalau Naina yang mereka panggil bugagap, hanya kuat mengajar mereka selama satu minggu.
Melihat kenalkan jalan murid muridnya, Naina terlihat gak gentar sama sekali. Biasa malam perhatikan dari jauh, sambil memikirkan cara agar bisa dekat dengan para muridnya tersebut. Besumlah. Nah, kalau Naina impolisi. Kekirinak ini lebih nanti. Saat pese. Dasur biar menurut rasanya. Bikari gini matkala menurut. Naina pun sampai kelas terlebih dahulu. Pas muridnya pada masuk mereka seperti gak memperdolikan kehadiran naina. Yang ada para murid itu malam ledeknya sampai membuatnya jadi gugu. Pahpir dengan tegar, naina melahan gugutnya tersebut dengan cara mengaksen para siswa satu-persatu.
Ei, gak sampai situ aja para siswa di boter diam ketika naina malam gikuti kelakuan siswanya dengan ledek dirinya sendiri. Tapi baru aja seneng liat siswanya pada diil, naina tiba-tiba terjatu dari bangku yang sebelumnya sudah dibuat rapu oleh para siswa siswanya. Saat jam istirahat sekolah dibuat hebo ketika terjadih diperkeluahian antara murid 9ep bernama atis dan juga aksaimurid 9ep. Hal itu disebabkan karena teman atis wompesin bola anak 9ep. Beruntungnya datang lapawadia wali kelas 9ep yang melerai mereka. Pawadia lo meminta kepada atis untuk datang ke ruangan kepala sekolah.
Mulihat kerituhan yang terjadi kepada murid-muridnya keesokannya naina pun datang lebih pagi untuk menanyakan kepada Pak Amir. Apa penyebab murid 9ep jadi masalah seperti itu. Jamlah lalu jap. Pak Amir lalu mengenggapkan sebenarnya murid-murid cembilan F adalah murid sekolah negri yang sekolah hanya digusur dan sekarang dijadi intaman. Nah, karena warga menuntutlah asasi pendidikan kepada sekolah sein order, pak kepalah sekolah akhirnya mengizinkan parasiswa sekolah negri belajar di sekolah ini. Murid sebenarnya ada lagi terakhir dari sekolah negri yang digusur.
Sebenarnya, parasiswa 9ep sudah berusaha buat mengikuti tradisi dan peraturan sekolah sein order. Akan tetapi parasiswa asli dan kuruda sekolah sein order tidak menerima mereka dan membedakannya. Karena mereka adalah anak dari warga miskin. Akhirnya perlakuanta ada tersebut parasiswa 9ep akhirnya memberonta. Sayangnya merontakan parasiswa itu pun jadi perhatikan oleh orang tua siswa 9ep. Lantaran bagaimana memperhatikan anaknya, saja hidup dalam kemiskinan. Pasti walapeci bagawat perutadaan. Adria Geja. Geja. Geja. Geja. Geja. Geja. Kebuniki.
Hari demi-hari naïna pun berusaha mengajarkan murid sebenarnya dengan baik. Meskipun setiap harinya ada saja kanakan mereka yang membuat naïna ngerus-ngerus dadah. Daring mulai menyebarkan numer hapin naïna sebagai tukong pijat plus plus, mengurus bensin motor naïna, sampai pukinglah membuat bomb kecil dari cari rani progen. Sehingga ladakan tersebut menimbunkan terusakan pada kaca jendila kolas 9ep. Sampai membuat kolas-kolas lain kerganggu. Pakumar sebagai kepala sekolah menilai tindakan murid 9ep sudah terlaluan.
Kampat belas siswa 9ep kemudian di panggil, di mana terusulkan pakumar agar mereka semua di keluarkan dari sekolah. Awalnya, pakumar setuju. Tapi ketika naïna menjalaskan belajakan itu disebabkan karena naïna menyurus siswanya melakukan praktek csience, pakumar pun ga jadi mengeluarkan mereka. Tentunya pada murid pun terheran dan terkejut melihat ibu naïna membelam mereka. hingga di saat terasiswa keluar, pakumar yang sudah tahu kalau naïna membelam muridnya bertanya. Apa alasan naïna membelam muridnya yang kurang ajar? Di sini naïna menjalaskan dia melihat buah murid-muridnya mempunyai potensi jadi murid-cerdas.
Bukingnya, mereka bisa membuat sebuah bomb kecil dari bahan gas nitrogen. Naïna berjanji, akan mengapplikasikan kena-kalan muridnya ke hal-hal positif yang nantinya, akan mengharungkan namaskolah say-norker. Dalam jangka waktu empak bulan, pakumar pun memberikan naïna kesempatan merubah murid-sulan app. Jika ga berhasil, maka murid-murid-sulan app di luarkan. Zerulat he. Puri sebat. Puri sebat. Zer, cah. Ok. Setelah naïna kembali ke kelas, dia pun memberikan sebuah motivasi kepada murid-muridnya dengan sebuah kapuri yang menyebabkan suanya ring.
Naïna lo memotong kapur itu sehingga suaranya ring itu hilang. Dia mengatakan lo mereka hanya butuh memberikan perubahan kecil. Agar sekolah say-norker merubah citra buruknya terhadap kelas bilan app menjadi kelas yang baik dan berpestasi. Naïna juga menantang murid-nya Jika besok mereka datang jan sebilan, maka dia akan memulai dari awal mereka menjadi murid yang baik. Tapi Jika mereka ga datang, maka besok dia akan mengundurkan diri dari sekolah say-norker ini, mendengarkan tangan ring naïna para murid pun terdial.
Setelah sekolah para murid semian appun berkumpul akan nasihat sertai motivasi Sebagian ada yang menganggap pun naïna benar. Jika pun naïna ga membilanya, mungkin mereka suu dan ga sekolah. Tapi ada juga sebagiannya menganggap kalau itu hanya dalam yang diciptakan bu naïna. mereka hanya akan jadi kan clinci percobaan. Jika bu naïna berhasil merubah mereka pasti mereka akan dilupakan begitu saja. Perudah kontra ini, membuat perasi sobingung. Apakah mereka akan sekolah Kalian anak-anak pada datang ke sekolah nggak ya? Oke, ponton sampai hadis makanya.
Kayak sokan paginya, naïna pun terlihat sudah datang ke sekolah lebih awal. Dia menunggu cukup lama hingga disadjam semilan lewat dia memutuskan untuk pulang. Tapi tiba-tiba aja, para murid datang dan masuk kelas. Tentunya, naïna pun tak jadi pulang dan langsung memberikan pelajaran matematika kepada murid sembilan EF. Selanjutnya, acara pelhargaan kepada murid pun diadakan, semua wali murid berserta para guru hadir melihat acara tersebut. Namun, sayang hanya anak singgilan alah yang naikah tas panggung.
Sementara anak selan EF hanya bisa tergia melihat anak kelas nana diberikan mendalih panggung hargaan atas prestasinya. Tahannya itu, anak kelas melan A ini dibanggakan seakan akan nggak ada murid yang lebih pintar daripada mereka. Naïna yang memandangin muridnya pun terlihat sedih dengan tatapan raut wajah mereka yang merasa iri. Untuk itu, naïna pun memberikan metode tembelajaran yang berbeda dari biasanya, yakni belajar di luar wangan. Diamiakini, bawa anak kelas nana EF bisa mengalahkan murid sembilan A dalam lomba signs nanti.
Naïna dengan sabar memberikan pembelajaran yang unik dan beda dari biasanya, sehingga murid murid selan EF boleh tertarik dan memberikan pertanyaan. Namun leski begitu ada aja beberapa anak yang nggak yakin kalau mereka bisa menang dari anak kelas nana. Karena sayang mereka adalah anak-anak orang kaya yang kehidupannya manja. Nggak seperti mereka yang harus bekerja setiap ulang sekolah hanya buat jajan. Mengihat parasiswa yang kurang yakin, naïna pun dengan nekat mendartarkan para murid sembilan EF untuk ikut tumbah signs dan bersaing dengan anak sembilan A.
Spontan saja, Paku Martun memanggil Pau Adia untuk memberitahu usulan naïna untuk mengikut sertakan anak sembilan EF dalam lomba signs pada awalnya hal tersebut pun di tertawakan oleh Pau Adia. Namun setelah Paku Mart meminta Pau Adia memasukan anak sembilan EF Pau Adia pun memindas syarat kepada Bunaina. Anak-sunan EF yang ikut lomba signs harus mendapatkan nilai rata-rata semua pelajaran sembilan puluh. Kalau sampai bunainya berhasil membuat parasiswa memiliki nilai rata-rata 90, maka Pau Adia lahin akan memasangkan lencana kelas terbaik di sekolah signorker. Sengkat cerita hari liburan parasiswa pun tiba.
Biasanya-nya kalau parasiswa sedang libur sekolah, para orang tuasiswa akan datang ke sekolah untuk berkonsultasi mengenai kondisi anaknya di sekolahan. Tapi nggak ada satu pun orang tua murid sembilan EF yang datang ke sekolah menemui naïna. Sehingga Pau Adia yang melihatnya pun menyindir naïna dengan mengatakan. Kenapa naïna nggak datang ke rumah orang tua murid sembilan EF satu-per satu? Mendapatkan siniransar kaster sebut naïna pun langsung mengunjungi kampung murid sembilan EF. Di sana, naïna bermengetahui kenapa para orang tuasiswa yang nggak bisa datang? Itu semua dikarnakan mereka sibuk bekerja.
Bahkan untuk mendapatkan air bersi aja mereka harus mengantri dan rebutan. Naïna juga baru mengatahui kegiatan sinuswanya di luar sekolah. Ada yang membantu ibu nyajualan sayur, mahin judi, merokok bahkan ada yang jadi pemerjaya bekerja. Dan juga tukang masak diwarung makan sederhana. Oleh karena itu, naïna pun merubah metode pembelajarannya dengan cara memberikan apa yang sinuswanya mau. Yaitu dengan memberikannya kartu remi yang biasa diperkonsultasi. Lewat metode yang diberikan naïna, di sini dia tahu bahwa muridnya mempunyai kelobihan masing masing.
Ada yang pinter berhitung lebih cepat daripada kalkulator. Ada yang pinter pisiknya karena dia mekanik mengeyo. Bahkan ada orang yang pinter kini ya karena bekerja jadi tukang masak. Semuanya mempunyai kelobihan di satu pelajaran. Naïna lalu menyuruh mereka menulis ketakutan biri mereka mempunyai kelobihan. Setelahnya dia melampar kertas berisi ketakutannya dengan begitu dia memberikan semua pembelajaran belajaran bela ketakutan bisa kita buang agar kita tidak takut merahih kita tertinggi.
Semenjak hari itu para siswa 9ep jah digiat belajar. Naïna juga memberikan cara belajar yang menyenangkan melayakin bermain bersama. Sehingga membuat para siswa 9ep merasa iri dengan murid 9ep yang perlihat bahagia ketika belajar. Naïna pun menyakini mereka bohong mereka bisa lebih baik dan berkestasi dari anak kelas 9ep. Nah di satu moment, atis terlihat mendekati Natasia anak 9ep tanpa disangka, Natasia menyambut baik atis dan anak 9ep yang lain. Dia memperlihatkan hasil karya anak 9ep untuk unikuti lomba science nanti.
Gak lama setelahnya datang pawah dia mengusir atis dan teman yang lain dengan kata-kata menghina. Karena kesal dengan pawah dia saat atis dipertustakaan, dia melihat ada musuh bujutannya, aksai. Seketika atis pememicuk kemarahan aksai dengan ledeknya bahwa aksai adalah istri dari pawah dia. Menterengar hal itu keributan pun terjadi. Untung aja, bunaïna dengan sygap datang dan langsung memisahkan mereka. Bunaïna kesal terhadap atis sebab dia layang membuat pawah dia memberikan citra buruk kepada murid 9ep. Alhasil dia pun hampir saja menamparnya.
Inga membuat atis tersinggung dan merasa bahwa bunaïna sama seperti guru yang lain. Mendengar hal itu, touret cintur naïna pun semakin gak bisa dikendalikan. Bahkan saat dirinya makan malam bersama keluarga, dia membuat seisi restaurant risi dengan sygukannya yang aneh. Tapi semua kedulisahan naïna teralihkan ketika mereka merayakan unang tahun fidai hadiknya tercinta. Tuatuh hari ketika pawah dia dan anak 9a sedang mempresentasikan hasil karya untuk ajang lomba science di hadapan para guru dan takumar kepala sekolah, tiba-tiba aja hasil karya anak 9a meledak.
Spontan aja hal tersebut membuat takumar dan para guru yang lain kecewa. Pawadia yang curi gala mencium ada baule milik si atis. Tahan paw banyak bahasa bahsi, pawadia lalu menghampiri atis di kelasnya. Pawadia mengatakan doa semua anak 9a bertangung jawab atas kerusakan hasil karya anak 9a. Dengan sombong atis mengatakan jika dia yang menyebabkan kekacawan ini. Nah, karna mereka kompa seluruh siswa 9a pun ikut pelakui kesalahan atis. Akibat dari kenakalar atis, pawadia pun langsung mengusulkan kepada pakumar meneluarkan anak 9a.
Di sana ada juga bunainya yang membilang murid muridnya. Dengan sedikit pertimbangan pakumar akhirnya memutuskan buat men skor anak-anak 9a sampai ujian tiba. Mendengar keputusan pakumar, naïna pun merasa kecewa dengan murid muridnya. Dia mengatakan kepada anak 9a pun mereka boleh ikut ujian akhir semester. Tapi dengan syarat, kalau mereka ga boleh sekolah sampai ujian akhir semester nanti. Dengan penuh kecewaan, bunainya bilang, lagi pula anak 9a pun ga butuh lagi diajarin. Melihat bunainya kecewa, anak-anak 9a pun kesal kepada atis.
Lalu meninggalkan atis ke dalam kelas. Menganamankitas kota, naïna kota merasa. Malam harinya, atis dan juga kilana menghampiri anak-anak 9a. Mereka meminta maaf atas kesalahan yang mereka buat kemarin. Oleh karnanya, atis dan juga murid-murid 9a pun menghampiri bunainya yang lagi ngopi di kafe. Mereka meminta maaf dan memohon kepada bunainya agar mengajarkannya kembali. Mereka berjanji, akan lebih giat lagi buajar setangga bakal bikin bunainya kecewa lagi. Tentunya hal tersebut membuat naïna kembali semangat dan mengajarkan murid-muridnya dengan sukarela.
Meskipun diskors lainnya mengajarkan murid-muridnya di luar sekolah dari mulai di tempat biasa mereka nolkrong, di laut, dibesampai kerumah naïna. Semua itu naïna lakukan agar murid-murid dengan app bisa mendapatkan nilai singgan puluh sesuai dengan kriteria Pak Wadiya. Agar mereka bisa masuk qualifikasi lomba science. Di satu moment ketika atis dan kalna lagi kerjadi bengkel, Pak Amir si penjaga sekolah menghampiri mereka. Dia memberikan atis dan kalna sebuah bocuran soal ujian agar mereka bisa los ujian akhir semester.
Gak pake pikir panjang, mereka bermanerimanya dan langsung memberitausis wasmgan app yang lain, tanpa disangka, parasiswa malam arah dan mengutup perbuatan curang atis, sehingga dia puluh menutuskan untuk memakai bocuran ujian itu sendirian. Ketika hari ujian tiba, ternyata soal ujiannya lain dari soal ujian bocuran dari Pak Amir, oleh sebab itu atis pun mengerjakan soal itu menggunakan kemampuannya sendiri. Sampai pada saat pengumuman hasil ujian akhir keluar, parasiswa selan app bener-bener terkejut melihat mereka semua lulus ujian dengan hasil nilai yang memulaskan. Bahkan perwakilan kelas 9 app yang bergama auru mencapai hidup tinggi dari semua kelas 9 dari A-Sampai A.
Namun disini, Pak Wadiya Curiya bawa murid kelas 9 app curang, dia mengatakan kepada Pak Kumar, bawa Pak Amir mengakui, jika dia memberikan soal kepada altis dan kalah. Walaupun Naina berusaha meyakinkan Pak Kumar, Pak Kumar pun merasa, kalau ini sudah tak bisa dibiarkan lagi. Sehingga dia memutuskan buat mengambil keputusan tanpa persebutujuan Naina. Setelah mendapatkan tabar buruk tersebut, para murid tembilang kepadabun Naina, bawa mereka menerima soal bocoran dari Pak Amir. Tetapi mereka bersumpah, bahwasannya mereka tidak berlaku curang dan membuang soal bocoran dari Pak Amir.
Melihat murid-muridnya dujur naik nabun senang dan memeluk semua muridnya dengan kasi sayang. Para murid itu pun bilang, kalau penemang mereka, harus dikuarkan dari sekolah, mereka tidak papa, Asalkan punaina tidak kecewa. Para murid itu pun bilang, kalau pun memang mereka harus dikuarkan dari sekolah, mereka nggak papa asalkan bunainya nggak kecewa. Bila yang sisi, Aksa itu menghampiri Pak Wadiya, dia mengungkapkan fakta bahwa sebenarnya dia layan menyurupa Amir mengirim bocuran soal ujian. Tapi di sini, Aksa ibingung kenapa para siswa bisa ngulus pada halnya menyurupa Amir memberikan soal ujian yang salah.
Mendengar murid yang bertindak curang, Pak Wadiya pun nggak habis fikir. Kenapa muridnya bisa melakukan house kejam itu? Pak Wadiya lo merninkannya dan berfikir mungkin saja selama ini dia terlalu keras kepada para siswanya sehingga berlaku curang. Hari pengumuman prestasi siswapun di mulai bisa nappaku mere menggunungkan bahwa anak sebenarnya dikeluarkan dari sekolah saya norker. Pak Wadiya menjelaskan kenapa seluruh siswap rasmenanya bisa dikeluarkan. Tanda disangka, Pak Wadiya malah mengungkapkan jika selama ini metode pembelajarannya salah.
Sehingga membuat muridnya berlaku curang. Dia melakui bometo di pembelajaran bunainya terhadap murid 9ep benar-benar berhasil membuat murid 9ep yang awalnya nakal sekarang jadi berpestasi. Oleh sebab itu dia pun memanggil seluruh siswa 9ep naik atas panggung. Dimana, Oru diberikan mendalis siswa terpintari yang ada di klasen bilang. Tentunya, taku marpun tajadi mengeluarkan siswa 9ep. Atas pestasi tersebut, murid-meriknainah pun menjadikan perwafilan lomba sila. Lewat kerja sama tim senen-an dan senen-senen app yang dilunyai musub huyutan kini mereka bekerja sama.
Sehingga mereka pun berhasil meraih juara satu di lomba sila setingkat nasional. Atas kerja sama mereka juga sekarang ga ada lagi perbedaan antara siswa. Yang ada hanya siswa yang ingin belajar untuk masa depan yang cerah. 25 tahun berlalu, naina yang berhasil menjadi kepala sekolah senorker seperti citacitanya dahulu. Sekarang memutuskan untuk pensiun di umurnya yang udah mengijak 55 tahun. Dia diberikan tepuk tangan perpisahan oleh para guru dan murid-murid yang lain. Gak lupa, murid-perit pertama naina anak 9ep yang sekarang sudah sukses, menyambutnya dengan senyum bahagia.
Rekabat terima kasih kepada naina karena berkat ketekutannya menghajar mereka kini mereka berhasil meraih mimpinya masing-masing dan film pun berakhir bahagia. Nah gimana nih kalau mudah dan kalau dua filmnya? Ini benar-benar bantar kurekomendasin banget deh biar kalian nonton langsung. Karena tergapat banyak banget nak kehidupan tentang pentingnya pelajaran. Sebagai contoh kita lihat naina yang mempunyai keterbatasan. Mesti pun dirinya mempunyai kekurangan yang ga bisa dikrimah orang lain, dia berhasil meraih mimpinya dan membuka jalan kepada murid-muridnya untuk menjadi sukses.
Intinya kalau kita mau berusaha keras pasti apapun bisa dicapai. Melihat film ini saya jadi mengingat kata-kata bijak. Orang-orang hebat dapat menghasilkan beberapa karya yang permutu. Tapi guru bermutu dapat poehirkan murid-murid yang hebat. Sekian review film kali ini kurang lebih nya mau maaf, jika ada salah kata dan perbuatan. Terima kasih buat kolah mudah dan kolah tua yang udah nonton sampai habis yang ngelepah berikan kritikan kalian tentang film ini di kolom komenya. pahamit dulu. Salam apa? terima kasih Selamat tinggal.
No comments
Post a Comment